Powered By Blogger

Jumat, 30 Juli 2010


?????????????????...................????????????

it’s time to stop counting the days
the days without edged
that more and more torture me
long time I have crossed the memory desert
in the beautifully shining of yours eyes
the beautifully smiling of yours
accompanying my step to walk along
the road of the heart garden
carving the memory with you

now,
it’s time to stop counting the days
that torture me
I have exhausted to wait for you
in full of disappointment
so overwrought
on the beautifully roses
save thorn

in the beautifully heart garden
actually only the dreaming
the thorn, my dear
how a wild to hurt my heart
so I realize that everything is only
the dreaming
because I fail to possess you
you are obviously not my possession
and the waving of your hand: say good bye
so much tear the hurt in my heart
good bye, my dear
don’t you go back in to may life forever..............

Tunggu Aku di Jakarta

http://www.youtube.com/watch?v=lUYiN69FdiI


"Masih saja kuteringat kata iringi kau pergi
Jadikan sore itu satu janji
Kau akan setia untukku, kembali untuk diriku
Mengingatku walau aku jauh"

Jakarta tempo dulu.......

Kamis, 29 Juli 2010

Lieur mah mikirin Cinta........................

Sajak cinta kawih asih. ngan keur anjeun,piken anjeun.sugan bisa mukakeun kahéman.ngantengkeun haté jeung haté.pageuh maheut geugeut.dina leuwi kadeudeuh.saban sénghap unggal réngkak.teu weléh ngolébat.tansyah ngalangkung.dina wujud impian.ringkang lamunan.marengan kembang2 marangkak.dalingding seungit purnama.kutan nu kieu nu kasebut cinta.??????????????????????????????????.......................................

Bandung,January 2010

Rabu, 28 Juli 2010

Maafkan ......................................................................

Maafkan,
Aku masih selalu mengingatmu
Ketika engkau telah merasa tenang dalam kenangan,
Aman tak terjangkau pada masa lampau.
Yang lebih terlalu lagi :
Aku mengingatmu dengan sesungging senyuman rahasia,
Keluh tertahan, dan hati berluruhan.

Maafkan,
Aku belum dapat melupakanmu
Setelah sekian lama silam berlalu.
Bagaimanakah ikan sanggup mengabaikan lautan,
Mampukah kupu-kupu menghalau angin,
Dan mungkinkah bunga menghapus cahaya
Dari ingatan
Setelah mereka terpisahkan ?

Maafkan,
Atau beri tahu aku caranya....

Solo,Jully 2010

Selasa, 27 Juli 2010

Kepada Kamu.............

Pagi tadi aku membuat segelas kopi saja
tanpa krim dan sedikit gula, seperti kesukaanmu. Betapa aneh
terasa, tanpa suara guyuran air dan senandung dari kamar mandi.
Aku lalu mencoba menonton pesawat televisi seharian seorang diri,
memain-mainkan remote control seperti seorang tolol
lalu merasa sewot sendiri. Tetapi aku tetap tak mampu berhenti
memikirkanmu.
Siapakah kamu, orang asing yang berbaring
di sampingku semalaman. Siapakah kamu.
Seperti sepasang ular jalang di liang sempit
kita telah saling melilit dan menggigit.
Telah kuhirup aroma khas kulitmu
dan bau harum rambutmu yang menyembur saat kau geraikan
telah membawaku ke tengah padang rumput di lembah
pada suatu pagi hari yang basah seusai reda
hujan musim semi yang pertama.
Setiap senti tubuhmu yang menerbitkan beribu mimpi
telah kutelusuri dengan jemari gemetar, dengan dada berdebar keras,
dan peluh yang menderas,
tetapi kau hanya tertawa serta mengangkat bahu
saat aku berkeras ingin tahu masa lalumu
dan meminta catatan alamat
ketika kau bergegas berkemas sebelum berangkat pergi.

Ah, seperti kali kecil, kau selalu menolak bercermin.
Seperti warna-warni mentari dalam lukisan impresionis,
kau beralih berganti tanpa letih.
Dan kemarin ketika aku meminta selembar gambarmu,
dengan ringan kau berkata tak acuh : ”Jangan menyimpan
kenangan masa lalu, itu semacam kecengengan yang tak perlu.”
Aduh ! Akupun tahu
hubungan kita tak punya masa depan. Harapan hanya impian.

Kini senja menyusut di jendela dan malam merambat perlahan.
Kurasakan betul
dingin menyelusup masuk lewat celah bawah pintu
mengendap dan menebal di lantai batu.

Untuk apa menyalakan lampu. Alangkah mengerikan
bila dalam terang aku hanya memergoki diri sendiri yang sepi.
Dalam temaram dan kelam aku merasa lebih tenteram dan aman. Seolah-olah
kau masih hadir di sini, diam di dekatku.
Menatap lekat dan lama tanpa berkata,
menemani.

Seperti seekor ikan menggelepar-gelepar
di atas pecahan-pecahan es, sukmaku yang telah menerima
kutukan itu akan menggeletar tak sabar menanti tiba
kabar berita darimu. Meski hanya selembar kartu pos,
mungkin dari suatu tempat yang jauh
di mana salju selalu jatuh dan matahari begitu pemalu
dan melulu berteduh.
Aku tidak berani memintamu untuk setia
--itu terlalu mustahil dan menggelikan bagimu, tentu--
hanya saja,
tolong, jangan lupakan saya...

Solo.Jully 2010

Sabtu, 17 Juli 2010

# out of reach #


Knew the signs
Wasn't right
I was stupid for a while
Swept away by you
And now I feel like a fool
So confused,
My heart's bruised
Was I ever loved by you?

Out of reach, so far
I never had your heart
Out of reach,
Couldn't see
We were never
Meant to be

Catch myself
From despair
I could drown
If I stay here
Keeping busy everyday
I know I will be OK

But I was
So confused,
My heart's bruised
Was I ever loved by you?

So much hurt,
So much pain
Takes a while
To regain
What is lost inside
And I hope that in time,
You'll be out of my mind
And I'll be over you

But now I'm
So confused,
My heart's bruised
Was I ever loved by you?
Kisah Sang Pohon


Pohon yg tak pernah ingin mengembara,yg setia membasuh butir demi butir udara,telah jatuh cinta kepada angin yg berumah di angkasa.yg kepak sayapnya selalu penuh burung gereja.

Andai sang pohon punya sayap tentunya dia rela menemani sang angin di angkasa.tapi tak mengapa karna sang angin selalu setia membelai daun daun sang pohon.diteduh mana sang setia ?... yg selalu menjelma dalam cinta...tanyakan saja pada sang pohon tentang tambatan hatinya...


solo,2010

Jumat, 16 Juli 2010

Salam Dariku Ra......


pagi Ra, mungkin saja baru pagi ini sempat kau baca suara kalbu ini
sebab semalam engkau tidur dengan pulas sekali
setelah seharian bergulat dengan gemerlap pijar lampu yang menyilaukan

Ra aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa peracakapan kita
di perlehatan sakral itu penuh makna bagiku
meski kau hanya ucap sepintas lalu
ucapmu adalah anugerah bagiku
tapi tahukah kau Ra saat itu hatiku laksana terhempas gletser
dingin sedingin beku
sejuk sesejuk embun yang jatuh didedaunan
Ra , adakah bahasa yang sanggup ungkap bahagia ini
saat kutahu kau baca setiap sajak
yang kukirim padamu disetiap titik dua belas
dan yakinlah Ra, aku pasti datang padamu bukan hanya sajak
seperti janjiku padamu saat itu
tak lupa kubawa serta segala kejujuran yang pernah kumiliki
itupun jika ada sepatah kata kepastian darimu
Ra, dibawah kegamangan dan keraguan mungkin
aku menggigil diam seribu bahasa
tersiksa waktu yang tersenyum beku disudut sunyi......


Seperti biasanya Ra, malam inipun aku asyik sekali mengeja kata
meski sebenarnya seluruh tubuhku serasa penat
tapi entahlah Ra, mata hati ini masih mengajakku mengembara
menyusuri jalan-jalan setapak sepi kedalaman sunyi
dan tiap langkah kaki adalah nyanyian sepi
yang melantun lirih diatas kerikil beku

Dingin Ra, malam ini dingin sekali
kucoba menyelimuti diri dengan sepenggal sajak tentang kepahlawanan
yang sempat kubaca dari sebuah koran sore tadi
namun dingin ini masih menghinggapiku
dan tiba-tiba saja fikiranku terpaku pada zodiak yang terpampang di pojok halaman
Gemini asmara minggu ini dia sedang tidak enak hati...bla...bla...bla...
kuda asmara bulan ini sedang baik dia masih ragu bla bla bla
ah, tidak mengenakkan sekali zodiakku kali ini
untung saja aku tak sedikitpun mempercayainya

oh ya Ra, aku lupa mengatakannya padamu
bahwa tadi siang aku sempat melukis sketsa wajahmu
meski hanya sebuah sketsa hitam putih
namun tergurat jelas didinding hatiku
sebuah namamu terukir dibawahnya dengan huruf penuh cinta
bukankah kautahu Ra, aku tak bisa lepas dari bayangmu.

Ra, dikejauhan lonceng berdentang tiga kali
memaksaku lelap sejenak
kuatkan diri untuk esok pagi
agar kita bisa bertemu cakap tanpa rasa kantuk

Malang,malam tahun baru 2010
Prolog dan Epilog Hati

Terkadang loyalitas menghalangimu melakukan hal yang kau inginkan.
Terkadang kau tak bisa menceritakan rahasia itu karena tidak berhak menceritakannya
namun wajib melindunginya.

Aku seperti bulan yang tersesat.
Planetku hancur dalam skenario film tentang kepedihan hati,
yang menimbulkan perubahan besar yang tetap,
walau bagaimanapun, bergerak dalam orbitnya yang kecil dan mengitari ruang angkasa yang kosong

Aku berusaha sebisa mungkin
hidup dimasa kini,
tanpa masa lalu yang menghilang
dan masa depan yang menjelang
terlarang untuk diingat
takud tuk dilupakan

Aku sadar tak ada apa2 yang bisa dicari
tak ada apa2 yang bisa ditemukan
kecuali hutan yang kosong
dan tak ada apa2 lagi untuk ku
tak ada apa-apa…kecuali
KEHAMPAAN…
dan jika kepedihan ini
bisa cukup mereda
Hingga mampu melupakannya,
Aku yakin akan merasa bersyukur
atas waktu yang pernah ia berikan pada ku.
Lebih dari yang ku minta,
lebih dari yang pantas ku terima…
Mungkin suatu saat nanti
aku bisa melihat seperti itu

Waktu berlalu.
Bahkan saat rasanya mustahil, waktu tetap terus berjalan
Bahkan disaat setiap detik pergerakan jarum jam terasa menyakitkan.
Bagai denyut nadi di balik luka memar.
Waktu seakan berlalu dijalan yang tidak rata,
bergejolak dan diseret-seret,
namun terus berjalan. Bahkan bagiku.
Itu membuatku merasa TOLOL,
karena berpikir untuk selalu menepati janjiku.
Dimana logoisnya,
menepati kesepakatan yang sudah dilanggar pihak satunya?
Siapa yang peduli kalau aku melakukan perbuatan TOLOL?
Tak ada alasan kenapa aku tak boleh melakukan hal TOLOL…
toh…aku tak punya pikiran…
Pikiran ku yang mati…

Solo,Jully 2010

Kamis, 15 Juli 2010

SAHABAT DALAM JIWA

Selayaknya amanusia bergaul memiliki beragam pertemanan yg beraneka ragam. Akupun demikian, bukan hanya yg ku anggap teman, akupun juga memiliki beberapa sahabat.
sahabat sahabat yg kuhormati, kudengarkan petuahnya, kuresapi pengalaman hidupnya walau baru dalam hitungan tahun ku mengenalnya.

Salah satunya adalah sahabat yg kutemui karena pekerjaanku. hubungan kita terlahir melalui proses panjang dan kunamakan Alamiah,karna bagiku tak ada cinta kasih yg tulus hadir dlm sekejap.smua itu idealnya melalui sbuah proses prjalanan.hubungan kasih sayang kupun dng sahabat "temuanku" itu begitulah adanya,tak ada yg di paksakan.dari seringnya bertemu,bercerita,hingga ada ikatan magis yg menuai energi saling mencintai dan menghargai.

Begitu teramat istimewanya perasaan itu,karna tak sorangpun dlm seratus manusia yg kutemui brhasil menyepuh hatiku.Lama kami tak bersua karna kesibukan masing2.dan di sore yg tak di rencanakan itu kami bertemu.
Terharunya aku dng pertemuan manis yg sudah sering kita rencanakan dan tak pernah kunjung jadi.di peluknya aku dng kasih sayangnya.
Sahabatku tetap sama.dia tetap dng pribadinya,orang yg gak suka membicarakan kejelekan orang lain,dia yg gemar menulis,dan betapa menjunjung tinggi adat istiadatnya.dia pendengar keluhan yg baik.masih senang menasehatiku tanpa menggurui.

Tiga tahun yg lalu aku anak baru di dunia seni,begitu muda dan naifnya aku kala itu.sahabatku seorang yg mengajari liku2 di dunia seni visual.teringat betul petuahnya "Pekerja seni adalah kecerdasan,dia bisa menghipnotis ribuan orang dng gerak geriknya,maka itu jadilah pekerja seni yg baik.karna sesungguhnya orang2 yg sukses dan bisa bertahan lama dlm seni adalah orang yg baik,karna begitu menghormati,menghargai,dan juga mencintai pekerjaannya".kalimat itu kupetik kala kami bertemu dlm satu kajian seni visual di bandung enam bulan yg lalu.

Entahlah,...apa dia masih ingat kalimat itu,tapi untaian eloknya tlah kujadikan bahan renungan,kusemai dlm sanubariku yg terdalam tuk ku jadikan pegangan.
Malam tlah mulai menggelayut,aku tersenyum mengenang liku hidupnya yg sedikit banyak kuamati dan kutemani.kali ini dlm masa sekarang sahabatku memang masih sejati secara harfiahnya.dan kucoba melihat lebih dlm lagi,senyumnya begitu sempurna sekarang.

Sangat,...apa kata yg lebih tepat untuk menggambarkan dia.di usianya yg begitu matang dan begitu gempitanya. Ingin kumenangis haru,entah apa kata yg tepat karna bahagia melihatnya.maka dalam desahan ini,kusematkan perasaanku,pengharapanku.betapa seorang sahabat menjadi langit tertinggi di hatiku.


Basah,Bandung~Solo 2010
HATI FEBRUARI

Secepat kedatangan februari,cintaku kembali dlm diri,membersit swarna hijau alam,mlingkar sbulat bulan sabit,langkahku memberat mencintakan bumi,girang mlonjak mengatasi hati,berpecahan diatas kota,diatas desa.pd hati dan hati.pd wajah dan wajah,tiada trasa dan tiada bermaksud kuingin menjerit sejauh angin menderai... Februari ku ingat pdmu,sampaipun trasa kurela mati muda,skalipun pernah berjanji ingin mati dlm satu diantara arti...kutemui diri spanjang pengembaraan,kutemui cinta spanjang jalanan bintang,mengaca dlm derai langit senja dan langsung bermukim tak mau lepas dari hatimu.... Februari....dimana cinta terlahir,dimana cinta dwasa,dimana berseminya cinta,tidur cinta,duka cinta dan segenap pristiwa diri.sbagaimana kau temui rinduku di spanjang kehijauan bukit bukit...Dengan noda berlenggang berat dengan gitana berlangkah jauh..Andai kau tahu februari,dimana cinta terkubur,dan betapapun cinta jauh terlempar,sekalipun pernah ku nodakan,dimana aku pernah mendapatkan waktu dengan segenap mula dan akhirnya,segenap ujung dan pangkal,mwncair dalam satu riwayatku.mengaca dalam segenap perbuatan sehari hari dalam getar dan tantangan.dengan hati demi hati,dan mendapat satu hakekat cinta yg berawal namun tiada akhir......
Sekalipun impian itu mungkin tak pernah tercapai.sebagaimana engkau yg kini tetap asing dengan segala arti,,,padamu melekat sebagian dari diri ku,berujud dalam derai cemara,berbentuk jalanan berdinding setia,berhakekat pada gulita dan benderang....
bilakah waktunya ku bisa temui engkau dari alam hijau ke alam biru kedewasaan diri,kan ku bawakan kidung rindu yg pernah ku tiupkan padamu,.......
Salam ku padamu februari,dalam sebuah hakekat tentang kelahiran,tentang kehadiran dan kalaulah mungkin tentang kematianku.....
Dan pada bulan februari itu ku masih berdiri padamu,berselimutkan awan.....dan sampai kapan semua itu berakhir?....bagaimana ku bisa mengatakan semua itu?....karena derai anginpun tak bisa kugapai, seperti hal nya engkau....Di bulan februari itu,hatiku berganti musim,dialah mula musim kemarau dan berakhir musim penghujan yg basah oleh kerinduan hati.dan kutahu bagaimana mula musim panas,musim warna,musim hati dan musim dedaunan hijau yg dewasa dan langsung memberi nikmat dlm kedewasaan hatimu...dan setelah semusim penuh lalu terbenam hujan panjang,serupa diri setelah basah oleh umur.lalu dewasa dan mengenal diri,mengenal siapa dia,kenal apa itu cinta...bersama dengan meretasnya rinduku.... Februari...di hatiku mengembang malam panjang,berhati bulan terang,beratap ribuan bintang dan senja hari sebelah barat jauh berbatas daun cemara,di jalan jalan bersimpang hati,bergetar dengan getar bumi...dan akupun melambaikan tangan yg masih sedekap,serupa teman lama dengan alam..serasa seayah ibu dengan matahari...akupun menyanyikan kidung sunyi dalam hati.... Kutunggu kau di hijau dedaunan pagi,tuk berlomba dengan sang terang menghirup embun halimun dan sampaipun di biru kaki langit ku kan menunggumu..Aku yg pernah di lahirkan dan dewasa,pernah mendapatkan satu musim yg jauh dan dalam.memberat bercahaya dan kuat.seakan akan lahirnya satu kejadian baru.........
karena cintaku sebagian dari waktu,bila ku mati semua itu bukanlah akhir dari hidup dan cintaku.....
Dirikupun kembali,setelah sekian lama kucoba menjauh dari hatimu....tetapi kini baru aku sadar,kaulah satu satunya yg aku cari dalam pengembaraanku akan cinta...walaupun semuanya belum aku mengerti,tapi sesungguhnya aku tak bisa pindah ke lain hati.....
Akupun telah kembali dari selimut kebimbangan hati yg telah gugur,membentuk diri serupa kelahiran baru dalam bentuk yg lebih dewasa.dengan wajah berpancar alam rindu...begitulah hari hari permulaan Februari,begitulah hatiku.....
Aku yg berpinta dalam satu angin...Entah.!!....Hari hari awal februari itu.mungkin masih begitu,mungkinkah sudah berganti,ataukah mungkin pula telah berakhir?....
Aku tak pernah berkata tentang esok,apa yg berlangsung itulah aku...itulah alam rinduku....
apapun yg akan datang,semua telah tertulis di dinding setiaku dan tak pernah ku ucapkan....
Mungkin ku pernah berpikir demikian,menerima cinta tak sebagai milik...memang cinta tak harus saling memiliki,tetapi apakah aku salah bila mencintaimu februari.....sekaipun hari hari rinduku mendesah dan membuat kerinduan hatiku menjauh darimu...Aku yg tak menerima apapun yg mungkin bisa aku dambakan darimu,memang aku sebenarnya tiada maksud tuk mengemis cinta darimu......sekalipun hari hari rinduku mengharapkanmu,.....
Akupun tak mengaku, sekalipun terasa dalam hatiku,karena suatu saat akan sampai pada saat berpisah,pudar segala arah dari bentuk dan wujudnya....
Kalaulah tinggal hati dan jiwa...tinggallah arti dan cinta.....
"Salam kelahiran ku sehijau alam"....
"Salam kehadiran ku sehijau arti"....
"Salam kerinduan ku sebiru kalbu"....
"Salam kebijakkan ku sebiru cinta"...
Akupun sadar suatu saat perjalanan ku akan berakhir dan terhenti di simpang jalan.dan aku harus tentukan sikap,jalan mana yg akan membawa ku ke singgasana cinta.....
Suatu ketika kau kan mengerti tentang hidup ku,...walaupun secuil aku sudah mengenal tentang dirimu...
tetapi yg pasti aku telah menyelesaikannya segala ungkapan rasa hati ku dalam satu getar rindu.....
"Salam ku padamu februari,kau pasti tahu bagai mana salam rinduku"
"Kan ku ikhlaskan diriku basahi jiwamu sirami hatimu.....karena aku lebih bijak dari angin yg berhembus"......
>><
oo>><<

Syair renungan Untuk wanita


Pernikahan atau Perkawinan
Membuka tabir rahasia

Suami yang menikahi kamu
Tidaklah semulia Muhammad saw
Tidaklah setaqwa Ibrahim as
Pun tidak setabah Ayub as
Atau segagah Musa as
Apalagi setampan Yusuf as

Justru suamimu hanyalah Pria akhir zaman
Yang punya cita-cita Membangun keturunan yang sholeh

Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya

Suami adalah nahkoda kapal, Kamu navigatornya

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya

Saat suami menjadi raja, Kamu menikmati anggur singgasananya,

Ketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya

Seandainya suami masinis yang Lancang, Sabarlah memperingatinya

Pernikahan atau perkawinan mengajar
Kita perlu iman dan taqwa
Untuk mengajar meneliti sabar dan ridha
Allah swt karena memiliki suami
Yang tak segagah mana, justru kamu
Akan tersentak alpa

Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna didalam menjaga,
Pun bukanlah Hajar Yang begitu setia dalam sengsara

Cuma wanita akhir zaman
Yang berusaha menjadi shalehah….