SAHABAT DALAM JIWA
Selayaknya amanusia bergaul memiliki beragam pertemanan yg beraneka ragam. Akupun demikian, bukan hanya yg ku anggap teman, akupun juga memiliki beberapa sahabat.
sahabat sahabat yg kuhormati, kudengarkan petuahnya, kuresapi pengalaman hidupnya walau baru dalam hitungan tahun ku mengenalnya.
Salah satunya adalah sahabat yg kutemui karena pekerjaanku. hubungan kita terlahir melalui proses panjang dan kunamakan Alamiah,karna bagiku tak ada cinta kasih yg tulus hadir dlm sekejap.smua itu idealnya melalui sbuah proses prjalanan.hubungan kasih sayang kupun dng sahabat "temuanku" itu begitulah adanya,tak ada yg di paksakan.dari seringnya bertemu,bercerita,hingga ada ikatan magis yg menuai energi saling mencintai dan menghargai.
Begitu teramat istimewanya perasaan itu,karna tak sorangpun dlm seratus manusia yg kutemui brhasil menyepuh hatiku.Lama kami tak bersua karna kesibukan masing2.dan di sore yg tak di rencanakan itu kami bertemu.
Terharunya aku dng pertemuan manis yg sudah sering kita rencanakan dan tak pernah kunjung jadi.di peluknya aku dng kasih sayangnya.
Sahabatku tetap sama.dia tetap dng pribadinya,orang yg gak suka membicarakan kejelekan orang lain,dia yg gemar menulis,dan betapa menjunjung tinggi adat istiadatnya.dia pendengar keluhan yg baik.masih senang menasehatiku tanpa menggurui.
Tiga tahun yg lalu aku anak baru di dunia seni,begitu muda dan naifnya aku kala itu.sahabatku seorang yg mengajari liku2 di dunia seni visual.teringat betul petuahnya "Pekerja seni adalah kecerdasan,dia bisa menghipnotis ribuan orang dng gerak geriknya,maka itu jadilah pekerja seni yg baik.karna sesungguhnya orang2 yg sukses dan bisa bertahan lama dlm seni adalah orang yg baik,karna begitu menghormati,menghargai,dan juga mencintai pekerjaannya".kalimat itu kupetik kala kami bertemu dlm satu kajian seni visual di bandung enam bulan yg lalu.
Entahlah,...apa dia masih ingat kalimat itu,tapi untaian eloknya tlah kujadikan bahan renungan,kusemai dlm sanubariku yg terdalam tuk ku jadikan pegangan.
Malam tlah mulai menggelayut,aku tersenyum mengenang liku hidupnya yg sedikit banyak kuamati dan kutemani.kali ini dlm masa sekarang sahabatku memang masih sejati secara harfiahnya.dan kucoba melihat lebih dlm lagi,senyumnya begitu sempurna sekarang.
Sangat,...apa kata yg lebih tepat untuk menggambarkan dia.di usianya yg begitu matang dan begitu gempitanya. Ingin kumenangis haru,entah apa kata yg tepat karna bahagia melihatnya.maka dalam desahan ini,kusematkan perasaanku,pengharapanku.betapa seorang sahabat menjadi langit tertinggi di hatiku.
Basah,Bandung~Solo 2010
BLACKGAMEHOLIC. DEPARTEMENT GENERAL ALL BLACKGAMEHOLIC. blacgameholic@yahoo.co.id
Kamis, 15 Juli 2010
HATI FEBRUARI
Secepat kedatangan februari,cintaku kembali dlm diri,membersit swarna hijau alam,mlingkar sbulat bulan sabit,langkahku memberat mencintakan bumi,girang mlonjak mengatasi hati,berpecahan diatas kota,diatas desa.pd hati dan hati.pd wajah dan wajah,tiada trasa dan tiada bermaksud kuingin menjerit sejauh angin menderai... Februari ku ingat pdmu,sampaipun trasa kurela mati muda,skalipun pernah berjanji ingin mati dlm satu diantara arti...kutemui diri spanjang pengembaraan,kutemui cinta spanjang jalanan bintang,mengaca dlm derai langit senja dan langsung bermukim tak mau lepas dari hatimu.... Februari....dimana cinta terlahir,dimana cinta dwasa,dimana berseminya cinta,tidur cinta,duka cinta dan segenap pristiwa diri.sbagaimana kau temui rinduku di spanjang kehijauan bukit bukit...Dengan noda berlenggang berat dengan gitana berlangkah jauh..Andai kau tahu februari,dimana cinta terkubur,dan betapapun cinta jauh terlempar,sekalipun pernah ku nodakan,dimana aku pernah mendapatkan waktu dengan segenap mula dan akhirnya,segenap ujung dan pangkal,mwncair dalam satu riwayatku.mengaca dalam segenap perbuatan sehari hari dalam getar dan tantangan.dengan hati demi hati,dan mendapat satu hakekat cinta yg berawal namun tiada akhir......
Sekalipun impian itu mungkin tak pernah tercapai.sebagaimana engkau yg kini tetap asing dengan segala arti,,,padamu melekat sebagian dari diri ku,berujud dalam derai cemara,berbentuk jalanan berdinding setia,berhakekat pada gulita dan benderang....
bilakah waktunya ku bisa temui engkau dari alam hijau ke alam biru kedewasaan diri,kan ku bawakan kidung rindu yg pernah ku tiupkan padamu,.......
Salam ku padamu februari,dalam sebuah hakekat tentang kelahiran,tentang kehadiran dan kalaulah mungkin tentang kematianku.....
Dan pada bulan februari itu ku masih berdiri padamu,berselimutkan awan.....dan sampai kapan semua itu berakhir?....bagaimana ku bisa mengatakan semua itu?....karena derai anginpun tak bisa kugapai, seperti hal nya engkau....Di bulan februari itu,hatiku berganti musim,dialah mula musim kemarau dan berakhir musim penghujan yg basah oleh kerinduan hati.dan kutahu bagaimana mula musim panas,musim warna,musim hati dan musim dedaunan hijau yg dewasa dan langsung memberi nikmat dlm kedewasaan hatimu...dan setelah semusim penuh lalu terbenam hujan panjang,serupa diri setelah basah oleh umur.lalu dewasa dan mengenal diri,mengenal siapa dia,kenal apa itu cinta...bersama dengan meretasnya rinduku.... Februari...di hatiku mengembang malam panjang,berhati bulan terang,beratap ribuan bintang dan senja hari sebelah barat jauh berbatas daun cemara,di jalan jalan bersimpang hati,bergetar dengan getar bumi...dan akupun melambaikan tangan yg masih sedekap,serupa teman lama dengan alam..serasa seayah ibu dengan matahari...akupun menyanyikan kidung sunyi dalam hati.... Kutunggu kau di hijau dedaunan pagi,tuk berlomba dengan sang terang menghirup embun halimun dan sampaipun di biru kaki langit ku kan menunggumu..Aku yg pernah di lahirkan dan dewasa,pernah mendapatkan satu musim yg jauh dan dalam.memberat bercahaya dan kuat.seakan akan lahirnya satu kejadian baru.........
karena cintaku sebagian dari waktu,bila ku mati semua itu bukanlah akhir dari hidup dan cintaku.....
Dirikupun kembali,setelah sekian lama kucoba menjauh dari hatimu....tetapi kini baru aku sadar,kaulah satu satunya yg aku cari dalam pengembaraanku akan cinta...walaupun semuanya belum aku mengerti,tapi sesungguhnya aku tak bisa pindah ke lain hati.....
Akupun telah kembali dari selimut kebimbangan hati yg telah gugur,membentuk diri serupa kelahiran baru dalam bentuk yg lebih dewasa.dengan wajah berpancar alam rindu...begitulah hari hari permulaan Februari,begitulah hatiku.....
Aku yg berpinta dalam satu angin...Entah.!!....Hari hari awal februari itu.mungkin masih begitu,mungkinkah sudah berganti,ataukah mungkin pula telah berakhir?....
Aku tak pernah berkata tentang esok,apa yg berlangsung itulah aku...itulah alam rinduku....
apapun yg akan datang,semua telah tertulis di dinding setiaku dan tak pernah ku ucapkan....
Mungkin ku pernah berpikir demikian,menerima cinta tak sebagai milik...memang cinta tak harus saling memiliki,tetapi apakah aku salah bila mencintaimu februari.....sekaipun hari hari rinduku mendesah dan membuat kerinduan hatiku menjauh darimu...Aku yg tak menerima apapun yg mungkin bisa aku dambakan darimu,memang aku sebenarnya tiada maksud tuk mengemis cinta darimu......sekalipun hari hari rinduku mengharapkanmu,.....
Akupun tak mengaku, sekalipun terasa dalam hatiku,karena suatu saat akan sampai pada saat berpisah,pudar segala arah dari bentuk dan wujudnya....
Kalaulah tinggal hati dan jiwa...tinggallah arti dan cinta.....
"Salam kelahiran ku sehijau alam"....
"Salam kehadiran ku sehijau arti"....
"Salam kerinduan ku sebiru kalbu"....
"Salam kebijakkan ku sebiru cinta"...
Akupun sadar suatu saat perjalanan ku akan berakhir dan terhenti di simpang jalan.dan aku harus tentukan sikap,jalan mana yg akan membawa ku ke singgasana cinta.....
Suatu ketika kau kan mengerti tentang hidup ku,...walaupun secuil aku sudah mengenal tentang dirimu...
tetapi yg pasti aku telah menyelesaikannya segala ungkapan rasa hati ku dalam satu getar rindu.....
"Salam ku padamu februari,kau pasti tahu bagai mana salam rinduku"
"Kan ku ikhlaskan diriku basahi jiwamu sirami hatimu.....karena aku lebih bijak dari angin yg berhembus"......
>><oo>><<
Secepat kedatangan februari,cintaku kembali dlm diri,membersit swarna hijau alam,mlingkar sbulat bulan sabit,langkahku memberat mencintakan bumi,girang mlonjak mengatasi hati,berpecahan diatas kota,diatas desa.pd hati dan hati.pd wajah dan wajah,tiada trasa dan tiada bermaksud kuingin menjerit sejauh angin menderai... Februari ku ingat pdmu,sampaipun trasa kurela mati muda,skalipun pernah berjanji ingin mati dlm satu diantara arti...kutemui diri spanjang pengembaraan,kutemui cinta spanjang jalanan bintang,mengaca dlm derai langit senja dan langsung bermukim tak mau lepas dari hatimu.... Februari....dimana cinta terlahir,dimana cinta dwasa,dimana berseminya cinta,tidur cinta,duka cinta dan segenap pristiwa diri.sbagaimana kau temui rinduku di spanjang kehijauan bukit bukit...Dengan noda berlenggang berat dengan gitana berlangkah jauh..Andai kau tahu februari,dimana cinta terkubur,dan betapapun cinta jauh terlempar,sekalipun pernah ku nodakan,dimana aku pernah mendapatkan waktu dengan segenap mula dan akhirnya,segenap ujung dan pangkal,mwncair dalam satu riwayatku.mengaca dalam segenap perbuatan sehari hari dalam getar dan tantangan.dengan hati demi hati,dan mendapat satu hakekat cinta yg berawal namun tiada akhir......
Sekalipun impian itu mungkin tak pernah tercapai.sebagaimana engkau yg kini tetap asing dengan segala arti,,,padamu melekat sebagian dari diri ku,berujud dalam derai cemara,berbentuk jalanan berdinding setia,berhakekat pada gulita dan benderang....
bilakah waktunya ku bisa temui engkau dari alam hijau ke alam biru kedewasaan diri,kan ku bawakan kidung rindu yg pernah ku tiupkan padamu,.......
Salam ku padamu februari,dalam sebuah hakekat tentang kelahiran,tentang kehadiran dan kalaulah mungkin tentang kematianku.....
Dan pada bulan februari itu ku masih berdiri padamu,berselimutkan awan.....dan sampai kapan semua itu berakhir?....bagaimana ku bisa mengatakan semua itu?....karena derai anginpun tak bisa kugapai, seperti hal nya engkau....Di bulan februari itu,hatiku berganti musim,dialah mula musim kemarau dan berakhir musim penghujan yg basah oleh kerinduan hati.dan kutahu bagaimana mula musim panas,musim warna,musim hati dan musim dedaunan hijau yg dewasa dan langsung memberi nikmat dlm kedewasaan hatimu...dan setelah semusim penuh lalu terbenam hujan panjang,serupa diri setelah basah oleh umur.lalu dewasa dan mengenal diri,mengenal siapa dia,kenal apa itu cinta...bersama dengan meretasnya rinduku.... Februari...di hatiku mengembang malam panjang,berhati bulan terang,beratap ribuan bintang dan senja hari sebelah barat jauh berbatas daun cemara,di jalan jalan bersimpang hati,bergetar dengan getar bumi...dan akupun melambaikan tangan yg masih sedekap,serupa teman lama dengan alam..serasa seayah ibu dengan matahari...akupun menyanyikan kidung sunyi dalam hati.... Kutunggu kau di hijau dedaunan pagi,tuk berlomba dengan sang terang menghirup embun halimun dan sampaipun di biru kaki langit ku kan menunggumu..Aku yg pernah di lahirkan dan dewasa,pernah mendapatkan satu musim yg jauh dan dalam.memberat bercahaya dan kuat.seakan akan lahirnya satu kejadian baru.........
karena cintaku sebagian dari waktu,bila ku mati semua itu bukanlah akhir dari hidup dan cintaku.....
Dirikupun kembali,setelah sekian lama kucoba menjauh dari hatimu....tetapi kini baru aku sadar,kaulah satu satunya yg aku cari dalam pengembaraanku akan cinta...walaupun semuanya belum aku mengerti,tapi sesungguhnya aku tak bisa pindah ke lain hati.....
Akupun telah kembali dari selimut kebimbangan hati yg telah gugur,membentuk diri serupa kelahiran baru dalam bentuk yg lebih dewasa.dengan wajah berpancar alam rindu...begitulah hari hari permulaan Februari,begitulah hatiku.....
Aku yg berpinta dalam satu angin...Entah.!!....Hari hari awal februari itu.mungkin masih begitu,mungkinkah sudah berganti,ataukah mungkin pula telah berakhir?....
Aku tak pernah berkata tentang esok,apa yg berlangsung itulah aku...itulah alam rinduku....
apapun yg akan datang,semua telah tertulis di dinding setiaku dan tak pernah ku ucapkan....
Mungkin ku pernah berpikir demikian,menerima cinta tak sebagai milik...memang cinta tak harus saling memiliki,tetapi apakah aku salah bila mencintaimu februari.....sekaipun hari hari rinduku mendesah dan membuat kerinduan hatiku menjauh darimu...Aku yg tak menerima apapun yg mungkin bisa aku dambakan darimu,memang aku sebenarnya tiada maksud tuk mengemis cinta darimu......sekalipun hari hari rinduku mengharapkanmu,.....
Akupun tak mengaku, sekalipun terasa dalam hatiku,karena suatu saat akan sampai pada saat berpisah,pudar segala arah dari bentuk dan wujudnya....
Kalaulah tinggal hati dan jiwa...tinggallah arti dan cinta.....
"Salam kelahiran ku sehijau alam"....
"Salam kehadiran ku sehijau arti"....
"Salam kerinduan ku sebiru kalbu"....
"Salam kebijakkan ku sebiru cinta"...
Akupun sadar suatu saat perjalanan ku akan berakhir dan terhenti di simpang jalan.dan aku harus tentukan sikap,jalan mana yg akan membawa ku ke singgasana cinta.....
Suatu ketika kau kan mengerti tentang hidup ku,...walaupun secuil aku sudah mengenal tentang dirimu...
tetapi yg pasti aku telah menyelesaikannya segala ungkapan rasa hati ku dalam satu getar rindu.....
"Salam ku padamu februari,kau pasti tahu bagai mana salam rinduku"
"Kan ku ikhlaskan diriku basahi jiwamu sirami hatimu.....karena aku lebih bijak dari angin yg berhembus"......
>><
Syair renungan Untuk wanita
Pernikahan atau Perkawinan
Membuka tabir rahasia
Suami yang menikahi kamu
Tidaklah semulia Muhammad saw
Tidaklah setaqwa Ibrahim as
Pun tidak setabah Ayub as
Atau segagah Musa as
Apalagi setampan Yusuf as
Justru suamimu hanyalah Pria akhir zaman
Yang punya cita-cita Membangun keturunan yang sholeh
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya
Suami adalah nahkoda kapal, Kamu navigatornya
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya
Saat suami menjadi raja, Kamu menikmati anggur singgasananya,
Ketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya
Seandainya suami masinis yang Lancang, Sabarlah memperingatinya
Pernikahan atau perkawinan mengajar
Kita perlu iman dan taqwa
Untuk mengajar meneliti sabar dan ridha
Allah swt karena memiliki suami
Yang tak segagah mana, justru kamu
Akan tersentak alpa
Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna didalam menjaga,
Pun bukanlah Hajar Yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman
Yang berusaha menjadi shalehah….
Langganan:
Postingan (Atom)