Powered By Blogger

Kamis, 15 Juli 2010

SAHABAT DALAM JIWA

Selayaknya amanusia bergaul memiliki beragam pertemanan yg beraneka ragam. Akupun demikian, bukan hanya yg ku anggap teman, akupun juga memiliki beberapa sahabat.
sahabat sahabat yg kuhormati, kudengarkan petuahnya, kuresapi pengalaman hidupnya walau baru dalam hitungan tahun ku mengenalnya.

Salah satunya adalah sahabat yg kutemui karena pekerjaanku. hubungan kita terlahir melalui proses panjang dan kunamakan Alamiah,karna bagiku tak ada cinta kasih yg tulus hadir dlm sekejap.smua itu idealnya melalui sbuah proses prjalanan.hubungan kasih sayang kupun dng sahabat "temuanku" itu begitulah adanya,tak ada yg di paksakan.dari seringnya bertemu,bercerita,hingga ada ikatan magis yg menuai energi saling mencintai dan menghargai.

Begitu teramat istimewanya perasaan itu,karna tak sorangpun dlm seratus manusia yg kutemui brhasil menyepuh hatiku.Lama kami tak bersua karna kesibukan masing2.dan di sore yg tak di rencanakan itu kami bertemu.
Terharunya aku dng pertemuan manis yg sudah sering kita rencanakan dan tak pernah kunjung jadi.di peluknya aku dng kasih sayangnya.
Sahabatku tetap sama.dia tetap dng pribadinya,orang yg gak suka membicarakan kejelekan orang lain,dia yg gemar menulis,dan betapa menjunjung tinggi adat istiadatnya.dia pendengar keluhan yg baik.masih senang menasehatiku tanpa menggurui.

Tiga tahun yg lalu aku anak baru di dunia seni,begitu muda dan naifnya aku kala itu.sahabatku seorang yg mengajari liku2 di dunia seni visual.teringat betul petuahnya "Pekerja seni adalah kecerdasan,dia bisa menghipnotis ribuan orang dng gerak geriknya,maka itu jadilah pekerja seni yg baik.karna sesungguhnya orang2 yg sukses dan bisa bertahan lama dlm seni adalah orang yg baik,karna begitu menghormati,menghargai,dan juga mencintai pekerjaannya".kalimat itu kupetik kala kami bertemu dlm satu kajian seni visual di bandung enam bulan yg lalu.

Entahlah,...apa dia masih ingat kalimat itu,tapi untaian eloknya tlah kujadikan bahan renungan,kusemai dlm sanubariku yg terdalam tuk ku jadikan pegangan.
Malam tlah mulai menggelayut,aku tersenyum mengenang liku hidupnya yg sedikit banyak kuamati dan kutemani.kali ini dlm masa sekarang sahabatku memang masih sejati secara harfiahnya.dan kucoba melihat lebih dlm lagi,senyumnya begitu sempurna sekarang.

Sangat,...apa kata yg lebih tepat untuk menggambarkan dia.di usianya yg begitu matang dan begitu gempitanya. Ingin kumenangis haru,entah apa kata yg tepat karna bahagia melihatnya.maka dalam desahan ini,kusematkan perasaanku,pengharapanku.betapa seorang sahabat menjadi langit tertinggi di hatiku.


Basah,Bandung~Solo 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar